Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan huruf n yang berarti novel atau baru, dan CoV yang berarti coronavirus atau virus korona. Penyebarannya cepat sekali, yaitu melalui kontak fisik melalui hidung, mulut, mata, dan berkembang di paru. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.
Pencegahan dan Pengendalian melibatkan masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru. Mengingat cara penularannya berdasarkan droplet infection dari individu ke individu, maka penularan dapat terjadi baik di rumah, perjalanan, tempat kerja, tempat ibadah, tempat wisata maupun tempat lain dimana terdapat orang berinteraksi sosial.
Pencegahan penularan Covid-19 pada individu dapat dilakukan dengan beberapa tindakan, yaitu:
- Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (hand sanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
- Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19)
- Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
- Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.
- Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional. Pemanfaatan kesehatan tradisional, salah satunya dilakukan dengan melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur, yang meliputi;
Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan nafsu makan
Cara
kesehatan tradisional untuk mengatasi susah tidur
Cara kesehatan tradisional untuk mengatasi stress
· Emosi
positif: gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobi yang disukai,
baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan
pembatasan sosial berskala besar di daerah masing-masing;
· Pikiran
positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang
menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari
solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi;
· Hubungan
sosial yang positif: memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling
mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan
kelompok, menghindari diskusi yang negatif, tetap melakukan komunikasi secara daring
dengan keluarga dan kerabat.
9. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan
dokter/tenaga kesehatan
10. Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap
aktivitas.
0 Comment